Tamansari Yogyakarta, atau yang lebih dikenal dengan nama Taman Sari Water Castle, adalah sebuah kompleks istana yang dulunya berfungsi sebagai tempat rekreasi, pemandian, dan bahkan
Sumur Gumuling. Dua kata yang mampu membangkitkan imaji tentang ruang bawah tanah yang misterius, ritual kuno, dan bisikan-bisikan cinta dari masa lalu. Terletak di kompleks
Yogyakarta, atau yang lebih akrab disapa Jogja, bukan sekadar kota. Ia adalah denyut nadi budaya Jawa, kanvas sejarah yang dilukis dengan keindahan alam dan keramahan
Banyuwangi, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, menyimpan sejuta pesona alam yang siap memanjakan mata. Dua di antaranya adalah Pantai Rajegwesi dan Teluk Ijo,
Sungai Ayung, urat nadi kehidupan bagi masyarakat Bali, bukan sekadar aliran air yang membelah lanskap pulau dewata. Ia adalah sumber kehidupan, saksi bisu peradaban, dan
Yogyakarta, kota yang dikenal dengan kebudayaan luhur, keramahan warganya, dan keindahan alamnya, selalu menjadi magnet bagi wisatawan. Selain pesona wisata yang tak terhitung jumlahnya, Yogyakarta
Sungai Ayung, nadi kehidupan yang mengalir deras membelah lanskap Bali yang memukau, bukan hanya sekadar arena memacu adrenalin bagi para pencinta arung jeram. Lebih dari
Solo Keroncong Festival bukan sekadar konser musik; ini adalah sebuah ziarah budaya, sebuah perayaan warisan Indonesia yang beresonansi dalam alunan keroncong yang syahdu. Bagi para
Malioboro, ikon Yogyakarta, bukan sekadar jalanan. Ia adalah denyut nadi kota, tempat sejarah berpadu dengan budaya, dan surga bagi para pemburu oleh-oleh. Berjalan kaki menyusuri
Zidan Dharmawan 