Solo Keroncong Festival (SKF), sebuah perayaan khidmat bagi harmoni abadi keroncong, selalu memikat hati para penikmat musik. Namun, di balik gemerlap panggung dan alunan merdu
Tamansari, sebuah mahakarya arsitektur yang terletak di jantung Yogyakarta, bukan sekadar bangunan bersejarah. Ia adalah narasi yang diukir dalam batu, air, dan taman, menceritakan kisah
Solo, kota yang kaya akan tradisi dan seni budaya, dikenal sebagai pusat perkembangan musik keroncong di Indonesia. Festival Solo, sebagai perayaan budaya yang bergengsi, tentu
Keroncong, permadani melodi yang ditenun dari simfoni dawai dan sentuhan vokal, adalah khazanah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Festival keroncong, sebagai perayaan
Pendahuluan: Mengapa Keroncong Tetap Bergema di Jantung Solo? Di tengah hiruk pikuk modernitas dan gempuran berbagai genre musik kontemporer, keroncong tetap berdiri tegak, bahkan semakin
Tamansari, Yogyakarta, lebih dari sekadar taman air yang indah. Di balik kolam-kolamnya yang menawan dan arsitektur bergaya Eropa yang anggun, tersembunyi sebuah labirin bawah tanah
Solo Keroncong Festival bukan sekadar festival musik; ini adalah perayaan jiwa, sebuah penghormatan terhadap warisan budaya yang kaya, dan sebuah undangan untuk larut dalam keindahan
Solo Keroncong Festival (SKF), sebuah perayaan megah bagi warisan musik keroncong Indonesia, selalu menjadi magnet bagi para pecinta seni dari berbagai penjuru negeri. Namun, pertanyaan